Selasa, 02 Desember 2014

PERAN REMAJA DALAM MEMAKMURKAN MASJID

PENDAHULUAN
Masjid merupakan salah satu institusi keagamaan terbesar dalam komunitas muslim. Keberadaannya tersebar di seluruh pelosok tanah air. Kehadiran masjid dalam satu lingkungan masyarakat setidak-tidaknya menjadi identitas bagi keberadaan komunitas muslim di lingkungan tersebut. Semangat masyarakat muslim untuk mendirikan masjid tidak pernah hilang sekalipun ditengah krisis ekonomi saat ini. Pembangunan masjid tidak pernah berhenti bahkan jumlah masjid di DKI Jakarta adalah sebanyak 2831 masjid dan 5661 mushola.
Organisasi Remaja Masjid merupakan bagian tidak terpisah dari keberadaan Masjid. Keberadaannya melekat terhadap Masjid, karena memang Remaja Masjid ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari Organisasi Masjid itu sendiri. Keberadaan Remaja Masjid ternyata memberikan warna tersendiri bagi pengembangan masjid. Dan tentunya, diharapkan Remaja Masjid bisa menjadi motor dalam pengembangan dakwah Islam yaitu dengan menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas umat Islam pada umumnya dan khususnya adalah bagi pemuda/remaja. Remaja masjid merupakan wadah bagi remaja pemuda-pemudi islam untuk menuangkan berbagai macam kreatifitas, bekarya, loyal, tekun, kreatif dan bertanggung jawab
Ide serta kegiatan positif dalam rangka pengembangan diri di Masjid. Masjid mestinya memfasilitasi untuk itu, karena Masjid bukan hanya untuk kegiatan ibadah semata tapi juga untuk pemberdayaan umat disekitar lingkungannya khususnya remaja.
Berbicara remaja merupakan membicarakan komunitas muda-mudi yang masih dalam usia mencari identitas diri (jati diri). Banyak sekali faktor-faktor yang tersedia yang dapat menjerumuskan remaja kedalam situasi kondisi yang buruk. Karena zaman sangat memungkinkan menciptakan keadaan untuk itu. Untuk itulah diperlukan suatu wadah yang bisa membentengi remaja dengan bentuk kegiatan-kegiatan yang baik dan dipayungi dengan prilaku yang islami.
Masjid merupakan sarana penting untuk para remaja bisa beraktifitas menuangkan berbagai ide dan kegiatan yang baik. Tapi ada pertanyaan yang mesti kita jawab, bagaimana caranya membuat masjid menjadi tempat menarik bagi remaja? Sehingga para remaja betah berlama-lama dimesjid dan menjadikan mereka cinta akan masjid.
Banyak faktor yang bisa membuat para remaja itu suka kemasjid dan itu mesti diciptakan, berbagai faktor tesebut adalah:
1. Menciptakan kegiatan-kegiatan yang menimbulkan rasa manfaat bagi para remaja.
2. Menciptakan kegiatan-kegiatan yang menarik dan menumbuhkan minat bagi remaja.
3. Memberikan peluang dan ruang baik bagi remaja untuk bisa menampilkan bakat dan minat.
4. Menjaga nilai-nilai silaturahmi yang baik sehingga peluang untuk perpecahan itu kecil.

DEFINISI
Istilah masjid berasal dari Bahasa Arab, diambil dari kata “Sajada, yasjudu, sajdan”. Kata “Sajada” artinya bersujud, patuh, taat, serta tunduk dengan penuh hormat dan ta’dzim. Untuk menunjukan suatu tempat kata “Sajada” diubah bentuknya menjadi masjidun artinya tempat sujud menyembah Allah SWT. Dengan demikian secara etimologi arti masjid adalah menunjuk kepada suatu tempat (bangunan) yang fungsi utamanya adalah sebagai tempat sholat bersujud menyembah Allah SWT. Secara terminologis, makna masjid sebagaimana dipahami dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW jauh lebih luas daripada sekedar tempat sujud/sholat saja, yaitu masjid menjadi pusat kegiatan dan pembinaan umat.
Ada dua aspek utama pembinaan umat yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW. Pertama pembinaan aspek ritual keagamaan seperti pelaksanaan ibadah sholat, dzikir, membaca Al Qur’an dan lain-lain. Aspek kedua adalah fungsi kemasyarakatan, seperti menjalin hubungan silaturahim, berdiskusi, pengembangan perekonomian, pembinaan kreatifitas remaja, pendidikan, olah raga dan lain-lain. Dari pengembangan kedua aspek itu, kemudian fungsi masjid berkembang menjadi pusat peradaban Islam. Dari masjid lahir gagasan-gagasan yang cemerlang, baik bagi pembinaan individual, keluarga dan pembinaaan kehidupan sosial kemasyarakatan. Dari masjid lahir pula berbagai konsep dan strategi dakwah Islam, pengembangan kesejahteraan, bahkan sampai konsep dan strategi perang. Dengan demikian masjid memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dan strategis, terutama dalam kerangka pembinaan ummat.

LATAR BELAKANG
Kerusakan mental & spriritual masyarakat, khususnya remaja generasi penerus bangsa, sangat memprihatinkan. Hal tersebut dapat dilihat dari maraknya kasus penyalahgunaan narkoba, seks bebas yang berujung pada aborsi, serta penyebaran HIV AIDS yang sangat marak di usia remaja/pemuda saat ini. Belum lagi sikap mental malas, inferior dari bangsa lain, tidak mau bekerja keras, ingin serba instant dan hal-hal lain yang menyebabkan bangsa ini akan menjadi bangsa yang punah di muka bumi ini. Berdasarkan hal tersebut diatas maka remaja menjadi kunci dalam kehidupan bangsa ini. Selain itu, melihat komposisi jumlah penduduk Indonesia, maka komposisi pemuda merupakan jumlah terbesar dari penduduk Indonesia, yaitu sebesar 37% dari total Penduduk Indonesia yang 220 juta. Menurut KEMENEGPORA, seseorang dikategorikan Pemuda jika berumur antara 15 – 35 tahun.
Berangkat dari kondisi diatas, maka masjid sebagai sentral pengembangan dan pemberdayaan mengambil satu peran penting yaitu mengembangan sayap dakwah dengan target pemuda dan remaja. Remaja masjid merupakan salah satu bagian dari sebuah organisasi mesjid. Pengurus mesjid, disadari atau tidak, ternyata membutuhkan peran remaja masjid dalam setiap langkah dan gerak aktivitasnya. Remaja masjid mampu memberikan sentuhan yang berbeda sesuai dengan karakteristiknya yang tengah dalam proses pencarian jati diri, cenderung labil dan memiliki semangat yang meluap ingin menonjolkan jati dirinya. Organisasi Remaja masjid merupakan pilihan positif dalam rangka pembinaan remaja, karena tanpa mengurangi ciri khas remaja untuk berkreasi dan berkarya, organisasi remaja masjid memberikan wadah yang positif yaitu kreatifitas dengan tetap menjunjung nilai-nilai agama sebagai penggerak semua aktivitas.
Definisi remaja masjid menurut RISKA (2005) adalah kumpulan dari remaja yang beraktivitas di masjid dalam rangka memberikan kontribusi secara langsung maupun tidak langsung bagi keberlangsungan dakwah di mesjid atau di masyarakat. Visi Remaja/Pemuda Masjid menurut Satria hadi lubis (2005) yaitu mengajarkan manusia kepada Allah, sehingga manusia khususnya remaja/pemuda, berpindah dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya Islam. Sedangkan misi dari remaja masjid adalah Berdakwah dengan hikmah dan pelajaran yang baik serta menjadi rahmat bagi semesta alam. Masih menurut Satria Hadi Lubis, tujuan utama dari sebuah organisasi remaja masjid secara umum adalah memakmurkan mesjid dengan kegiatan-kegiatan dan memberikan wadah untuk remaja sekitar mesjid dalam rangka menyalurkan daya kreatifitas mereka.

POTENSI REMAJA
Remaja Masjid mempunyai potensi dalam pengembangan pemuda di Indonesia. Adapun potensi Remaja Masjid sebagai agen perubah dikarenakan:
1)      Jumlah pemuda Islam merupakan komponen terbesar dari masyarakat.
2)      Usia pemuda merupakan usia produktif dengan idealisme serta kekuatannya.
3)      Pemuda adalah generasi penerus dengan pengetahuan terkini.
Potensi yang ada ini, ternyata tidak serta merta memudahkan remaja masjid dalam melaksanakan misinya. Banyak sekali kendala serta hambatan yang membatasi pergerak dari organisasi remaja masjid ini. Dalam pelaksanaan organisasi remaja masjid tidak berjalan dengan mudah dan mulus, banyak hambatan serta tantangan. Menurut Satria Hadi Lubis (2005), 3 hal yang memerlukan pemikiran serius untuk membuat strategi adalah
1)      Keuangan
2)      SDM
3)      Humas
Dalam sebuah kegiatan/acara tidak akan berjalan dengan baik dan lancar jika ketiga faktor diatas tidak terpenuhi. Oleh karnanya organisasi akan mudah tercapai ketika remaja masjid tersebut mempunyai image ataupun nama baik. Hal tersebut membutuhkan kerja keras serta profesionalisme kerja yang baik dan benar. Terkait dengan mutu kegiatan, kader serta sumber daya manusia yang bagus, serta sistem informasi yang  transparan, menjadikan indikator sebuah organisasi bisa mendapatkan image yang bagus. Membangun dan mempertahankan hubungan yang baik antara organisasi dengan masyarakat akan mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Sehingga menumbuhkan sikap yang mantap, berencana dan berkesinambungan untuk menciptakan dan membina pengertian bersama antara organisasi dan publiknya. Serta menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara remaja masjid dengan pengurus masjid, pemerintah desa, organisasi kepemudaan lainnya, sponsor, media dan juga para donator. Komunikasi timbal balik ini bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan kegiatan tersebut. Hal seperti itulah akan berdampak bagi kemajuan remaja masjid atau citra positif bagi remaja masjid yang bersangkutan. Hal tersebut sekaligus menjadi landasan remaja masjid untuk sebagaimana fungsi umumnya untuk menunjukan kekuatannya dalam pengabdiannya demi kepentingan bersama atau dalam bahasa dakwah untuk kepentingan umat.

KESIMPULAN

Saat ini, banyak remaja masjid mempunyai kecenderungan yaitu kurang menaruh perhatian dalam sudut pandang masyarakat, di karenakan remaja masjid cenderung focus pada program kerja, kaderisasi serta pendanaan. Namun keberhasilan remaja masjid dalam mengembangkan kreatifitasnya sangatlah memerlukan dukungan yang baik serta kerja sama bantuan dari saudara dan saudari sekalian. Karena dengan hal tersebut akan memudahkan pergerakan remaja masjid dalam mengemban misi & visinya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar